Rangkaian Ibadah di Masjidil Haram

Masjidil Haram

Melanjutkan kembali cerita perjalanan umroh kami. Setelah sebelumnya selama empat hari  kami berada di Madinah, maka pada tanggal 21 Januari 2025 kami melanjutkan perjalanan ke kota Makkah. Kota yang menjadi tujuan utama umat Islam untuk melaksanakan ibadah Umroh.

Perjalanan ke Makkah dengan Kereta Cepat Haramain

Perjalanan kami menuju Makkah menggunakan kereta cepat Haramain. Kereta cepat Haramain ini termasuk transportasi baru karena resmi mulai melakukan perjalanan pertamanya pada 31 Maret 2021. Haramain express adalah kereta cepat yang menghubungkan dua kota suci yaitu Madinah dan Makkah. Perjalanan yang biasanya menggunakan bus ditempuh dalam 5-6 jam, bisa dipangkas hanya menjadi 2 jam 15 menit saja.

Kereta Haramain mempunyai kecepatan 300km/jam dengan menempuh lintasan sejauh 450km. Ada 5 stasiun utama yang dilewati yaitu Madinah, Kota Ekonomi Raja Abdullah di Rabigh, Bandar Udara King Abdul Aziz, Jeddah dan Makkah.

Stasiun Madinah
Peron Stasiun Madinah

Ada 2 jenis kelas dalam satu rangkaian gerbong, yaitu kelas ekonomi dan kelas bisnis. Dari pihak travel kami mendapatkan kelas ekonomi dengan harga 172,50 sar. Sedangkan untuk kelas bisnis diharga 362,25 sar. Perbedaanya adalah tempat duduk yang lebih luas dan mendapatkan sandwich untuk kelas bisnis.

Jadwal kereta kami adalah pada pukul 15.30 waktu setempat. Jarak dari hotel menuju stasiun Madinah juga cukup dekat hanya 10km saja. Kami check out dari hotel sekitar pukul 14.00 waktu setempat. Perjalanan dari hotel menuju stasiun cukup lancar meskipun sempat tersendat saat keluar dari lingkungan Masjid Nabawi yang memang selalu padat.

Hanya butuh waktu sekitar 30 menit kami sudah sampai di stasiun Madinah. Stasiun Madinah terlihat sangat megah dan rapi. Di dalam juga tersedia berbagai tenant makanan, minuman dan juga beauty seperti layaknya sebuah bandara. 

Setelah menunggu sekitar 30 menit, kami kemudian melanjutkan proses check in untuk masuk ke area peron sesuai dengan no kereta pada tiket. Untuk gerbong ekonomi terdiri dari 2 baris di sisi kanan-kiri dan masing-masing baris terdiri dari 2 kursi penumpang. 

Sekitar pukul 15.30 tepat, kereta kami berangkat. Karena kami naik kereta cepat maka pengambilan miqat atau niat ihram dilakukan saat kereta melewati area Masjid Bir Ali atau sekitar 5 menit setelah kereta berjalan. Dengan dipandu mutowif kami mengucapkan melafazkan niat umroh bersama.

Stasiun Makkah
Stasiun Makkah Kala Senja

Setelah 2 jam 15 menit perjalanan, akhirnya kami tiba di stasiun Makkah. Kami tiba di stasiun Makkah saat senja menjelah sholat maghrib. Dari stasiun kami melanjutkan perjalanan menuju ke hotel dengan menggunakan bus yang telah tersedia.

Ibadah di Masjidil Haram

Rombongan kami sampai di hotel sekitar pukul 20.00 waktu setempat. Rombongan kami menginap di Marriot Jabal Omar yang letaknya tidak terlalu jauh dari Masjidil Haram. Setelah makan malam dan pembagian kamar, kami kemudian bersiap-siap untuk selanjutnya melaksanakan ibadah umroh bersama.
Masjidil Haram
Pelataran Kabah

Lingkungan Masjidil Haram selalu ramai dengan jamaah, apalagi di area tawaf dan sai yang merupakan lokasi utama melaksanakan ibadah umroh. Malam itu kami melaksanakan rangkaian ibadah umroh sampai dengan pukul 01.00 dini hari. Selesai rangkaian ibadah umroh, kami kembali ke hotel untuk beristirahat.

Kami berada di Makkah selama empat hari yaitu 21-24  Januari 2025. Setiap hari kami usahakan untuk bisa mengikuti ibadah sholat di Masjidil Haram. Jika hari pertama kami melaksanakan ibadah umroh maka hari kedua hanya kami gunakan untuk ibadah sholat saja.

Pada hari kedua, kami berancana untuk melaksanakan tawaf sekalian ibadah sholat area pelataran Kabah. Kami berada di lingkungan depan Kabah selama dhuhur dan ashar. Setelah shalat ashar, kami kembali ke hotel untuk istirahat. Kemudian sebelum maghrib kami sudah kembali ke Masjidil Haram. Kali ini kami tidak turun ke pelataran Kabah, namun hanya di area dalam bangunan.

Masjidil Haram
Pelataran Masjidil Haram dari Hotel

Sebenarnya jarak hotel ke Masjidil Haram tidak sedekat dengan jarak hotel ke Masjid Nabawi saat di Madinah. Jaraknya sekitar 1 km sehingga masih bisa jika harus jalan kaki. Namun untungnya dari hotel terdapat buggy shuttle menuju ke Masjidil Haram, sehingga bisa memotong sekitar setengah perjalanan kami.  

Umroh Badal

Hari ketiga di Makkah, kegiatan kami seharusnya adalah city tour Makkah dilanjut umroh selepasnya. Namun setelah kami pertimbangkan, kami memutuskan untuk tidak mengikuti acara city tour dan memulai ibadah umroh secara mandiri.

Kami berencana untuk melaksanakan ibadah umroh selepas sholat dhuhur, sehingga di pagi hari kami bisa beristirahat terlebih dahulu. Pagi itu kami juga memulai untuk packing baju dan perlengkapan yang sekiranya tidak kami butuhkan lagi. 

Ibadah umroh hari itu kami niatkan untuk badal kedua orang tua suami yang telah tiada. Setelah sholat dhuhur, kami bersiap-siap untuk mengambil miqat umroh. Kami akan mengambil miqat dari Masjid Aisyah di Tan'im.

Masjid Aisyah
Area dalam Masjid Aisyah

Masjid Aisyah berjarak kurang lebih 7 km dari Masjidil Haram. Pesan dari mutowif, kami bisa menggunakan taksi menuju Masjid Aisyah PP dengan tarif sekitar 50 sar. Kami memperoleh taksi yang berada di lingkungan dekat Masjidil Haram yang memang menjadi tempat pemberhentian taksi. Setelah tawar menawar akhirnya kami mendapatkan tarif 70 sar, lebih mahal 20 sar dari yang mutowif kami sarankan.

Masjid Aisyah merupakan salah satu masjid utama untuk mengambil miqat karena merpuakan masjid terdekat dari Makkah. Setelah mengambil miqat dan melaksanakan shalat 2 rakaat di Masjid Aisyah kami kembali ke Makkah untuk mulai melaksanakan ibadah umroh.

Kami melaksanakan rangkaian ibadah umroh antara waktu ashar hingga selepas isya. Malam itu kami memang sengaja untuk bisa berlama-lama berada di sekitaran kabah karena mungkin besok kami tidak bisa sampe masuk ke area pelataran Kabah. 

Kembali ke Tanah Air

Tanggal 24 Januari adalah hari terakhir kami berada di Makkah. Rombongan kami diharapkan bisa berkumpul dan memulai perjalanan ke Bandara Jeddah setelah makan siang. Akhirnya kami berangkat menuju Bandara Jeddah sekitar pukul 14.00 waktu setempat.

Bersyukur kami bisa melaksanakan rangkaian ibadah di Madinah dan Makkah dengan lancar. Cuaca yang sangat bersahabat juga memberi kenyamanan kepada kami selama menjalankan ibadah. Tak lupa saya juga berdoa semoga kami diberi kembali kesempatan untuk kembali ke tanah suci. 

Terima kasih sudah membaca, semoga bermanfaat. Sampai bertemu di cerita selanjutnya 💓💓

12 komentar

  1. Maasyaa Allah
    Jadi pedoman buat saya yang pengen sekali umroh juga
    Semoga pelan pelan kami persiapkan dan dimudahkan
    Sambil baca sambil catat supaya kelak dimudahkan di sana

    BalasHapus
  2. Labbaik Allahumma labbaiiikk
    pengin umroh barengan sekeluarga Mbaaa
    trakhir aku umroh thn 2019-an pokoke sebelum pandemi.
    ya ampun dah lama bangeettt
    kangen umroh lagi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku juga pengen mbaa umroh bareng keluarga besar minimal sama orang tua lahh pasti rasanya beda yaaa

      Hapus
  3. Pengen sih umroh lagi. Apalagi dulu blm ada kereta api cepat ini. Mau ngerasain. ❤️❤️. Tp pengennya kalo bisa bareng anak2 supaya mereka tahu juga tanah suci kayak apa.

    Emang ngangenin ya mba. Sekali udh kesana selalu pengen balik.

    BalasHapus
  4. Alhamdulillah ikut bahagia mengikuti perjalanan umroh diartikel ini, karena jadi dapat gambaran suasana, apalagi bila ingin umroh badal. InshaAllah siapa saja yang membaca artikel ini bisa kedepannya beribadah umroh, aamiin

    BalasHapus
  5. MasyaAllah, selalu terharu setiap lihat teman-teman update umroh atau haji. Semoga dimampukan secara fisik, mental dan finansial untuk ke sana. Aamiin. Pasti saya butuh panduan dan pengalaman-pengalaman dari teman-teman yang udah pernah ke sana duluan, kayak Mbak yang nulis ceritanya di blog gini.

    BalasHapus
  6. Aamiin allahuma aamiin, semoga bisa kembali ibadah ke Mekkah dan Madinah lagi selain umroh semoga bisa berhaji juga ya mba 😇.

    Masya Allah, Alhamdulillah ya cuaca bersahabat dan bisa umroh badal juga. Senang sekali membaca detail cerita saat di sana. Kelancaran dan kemudahan yang diterima tentu merupakan kebaikan sang pencipta 😇. Semoga next aku pun bisa melaksanakan umroh.

    BalasHapus
  7. Senang sekali kalau membaca artikel perjalanan orang-orang yang melakukan ibadah Umroh atau Haji, ikut merasakan kebahagiaannya, ikut merasakan senangnya, sampai dengan senang melihat foto-foto tempat suci di sana, berasa ikut ada di sana, semoga ibadah umrohnya membuat kehidupan kita semakin lebih baik lagi dan semakin dekat dengan Allah ya Mba, aamiin

    BalasHapus
  8. Masyaallah Mba, senangnya bisa ke tanah suci. Saya juga selalu berdoa agar diundang dan dimampukan pergi ke sana. Cuman denger ceritanya aja dari orang tua yang udah duluan umrah, saya juga ingin ke sana. Destinasi yang paling ingin saya kunjungi ya ke Mekkah dan Madinah.

    BalasHapus
  9. Kereta cepat ini jadi memudahkan untuk mobilisasi secara lebih efisien yaa..
    MashAllaa.. sekarang pembangunan besar-besaran di Mekah.
    Kabarnya 2030 bakalan ada AC di sepanjang jalan sehingga jamaah gak ngerasain kegerahan kalau pas panas-panasnyaa..

    BalasHapus
  10. MasyaAllah pengalaman yang menyenangkan ya mbak, Jadi tambahan ilmu untuk saya yang memang ingin banget bisa umroh, apalagi umroh bersama keluarga.

    BalasHapus
  11. Terima kasih sudah menulis dan berbagi pengalaman beribadah umroh mbak
    Aku senang baca ini. Baca sambil shalawatin, semoga aku juga bisa segera melakukan ibadah umroh

    BalasHapus
Salam Kenal
erykaditya
Travelling, Kuliner & Lifestyle
Arsip Blog
Komunitas
Emak Blogger Blogger Perempuan
Banner Bloggercrony Female Blogger Banjarmasin
Partner of
Popular Posts