Alhamdulillah setelah perjalanan panjang 8 jam dari Jakarta menuju Dhoha dan 2 jam dari Dhoha menuju AL Ula, akhirnya rombongan kami tiba di Al Ula pada pukul 10.00 waktu setempat. Bandara Al Ula bukan bandara yang besar, hanya terdiri dari sebuah bangunan kecil namun mempunyai landasan pesawat yang luas.
Cuaca di Al Ula saat itu sangat bersahabat karena sedang musim dingin. Kami disambut dengan semilir angin dan cahaya matahari yang cukup menghangatkan. Kegiatan kami di hari pertama ini adalah city tour di kota Al Ula, mengunjungi beberapa destinasi wisata yang sedang viral saaat ini.
Sekilas Al Ula
Al Ula adalah sebuah kota yang masuk dalam provinsi Al Madinah Al Munawaroh dengan ibukota di Madinah. Al Ula berjarak sekitar 300km dari Madinah atau sekitar 4 jam perjalanan darat. Dari beberapa situs yang saya baca menyebutkan bahwa Al Ula sering disebut sebagai sebuah kota tua di Arab Saudi. Disana terdapat beberapa peninggalan rumah tua yang dibangun dari pasir gurun dan masih berdiri hingga saat ini.
Dalam sejarah Islam, Al Ula adalah wilayah yang dikutuk dan dihindari oleh Nabi Muhammad s.a.w. Hal ini berkaitan dengan kisah kaum Tsamud yang diazab oleh Allah pada masa Nabi Shaleh a.s.
Nabi Shaleh a.s diutus Allah untuk mengajak kaum Tsamud menyembah Allah. Namun hal ini mendapatkan penolakan yang keras, sehingga Allah mendatangkan gempa bumi yang menghancurkan kaum Tsamud. Karena hal tersebutlah maka Nabi Muhammad s.a.w menyarankan untuk menjauhi wilayah-wilayah yang berkaitan dengan kebinasaan tersebut.
Kaum Tsamud sendiri mempunyai keahlian memahat dan mengukir, sehingga banyak ditemukan sisa-sisa arkeologi di wilayah Al Ula. Salah satu arkeologi yang terkenal adalah Mada'in Saleh atau Hegra. Situs ini terkenal karena memiliki 131 makam yang dipahat di dalam tebing batu pasir dan menjadi bukti arsitektur terbaik pemakaman kuno di Arabia. Madain Saleh telah diakui oleh UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia sejak tahun 2008.
Menurut para ulama tidak semua wilayah Al Ula dilarang untuk dikunjungi kaum muslimin, karena sampai saat ini banyak wilayah Al Ula yang ditinggali penduduk. Hanya bagian kecil dari Mad'in Saleh/Hegra yang dilarang untuk dikunjungi yaitu yang menjadi tempat diturunkannya adzab Allah.
Saat ini pemerintah Saudi telah banyak mengembangkan kota Al Ula menjadi salah satu destinasi wisata baik kaum muslim maupun non muslim. Dan beberapa destinasi wisata tersebut kami kunjungi saat city tour Al Ula kemarin.
Habitas Al Ula
Habitas Al Ula adalah sebuah hotel atau resort yang baru dibuka pada akhir tahun 2021. Semenjak saat itu resort ini menjadi sangat terkenal dan viral di dunia. Banyaknya artis Indonesia yang menginap di Habitas Al Ula menyebabkan resort ini juga menjadi salah satu destinasi wisata bagi warga Inonesia yang berkunjung ke Saudi.
Habitas Al Ula menjadi destinasi wisata kami yang pertama hari itu. Rombongan kami tiba di Al Ula sekitar jam 1 siang waktu setempat. Namun kami disana tidak untuk menginap, hanya untuk makan siang sekaligus menikmati keindahan wilayah padang pasir. Pengunjung tanpa reservasi dilarang memasuki wilayah Habitas Al Ula.
Resort ini sangat luas, jarak antara satu villa dengan villa yang lain pun berjauhan. Dan wilayah paling ujung belakang adalah restoran & cafe serta sebuah kolam renang. Rombongan kami dari tempat parkir menuju ke restoran diantar dengan menggunakan buggy car golf.
Untuk melakukan reservasi lunch/dinner di Al Ula memang lumayan mahal menurut saya, dimana setiap orang dikenakan harga 350 SAR. Pilihan menu makanan yang dihidangkan tentu saja makanan khas Timur Tengah. Dan porsi hidangannya tentu saja porsi besar yang menurut saya satu menu bisa untuk 2-3 orang.
Waktu itu kami memesan beberapa menu makanan dari makanan pembuka, salad, main course hingga es krim. Saya lupa apa saja yang kami pesan tapi seingat saya salah satunya adalah Chicken Kabsah yang menurut saya mirip dengan ayam bakar yang dihidangkan dengan nasi kabsah.
Maraya Social Restaurant
Maraya adalah sebuah bangunan dengan berlapis cermin terbesar didunia. Dengan lapisan cermin ini membuat Maraya seakan berkamuflase dengan lingkungan sekitar yang terdiri dari bebukitan padang pasir.
Maraya dalam bahasa Arab berarti cermin. Bangunan ini berupa sebuah aula konser yang luas dengan kapasitas hingga 500 orang. Di bangunan ini sering diadakan pertunjukan konser musik, konser budaya, hingga pameran seni. Di dalam Maraya juga terdapat sebuah restoran yang memadukan hidangan dengan ciri khas Eropa dan Timur Tengah.
Dari Habitas Al Ula menuju Maraya jaraknya sangat dekat hanya sekitar 4 km saja. Karena kami sudah makan siang di Habitas Al Ula, jadi kami mampir ke Maraya hanya untuk melihat keindahan bangunannya dan tentu berfoto ria😊.
Elephant Rock
Destinasi selanjutnya yang kami kunjungi adalah Elephant Rock. Dari Maraya ke Elephant Rock sekitar 20 mnt perjalanan. Elephant Rock adalah bebatuan yang berbentuk seperti gajah lengkap dengan belalainya yang sampai menyentuh tanah. Bebatuan tersebut terjadi akibat erosi air dan angin selama jutaan tahun.
Untuk masuk menuju wisata Elephant Rock tidak ada tiket khusus. Kita bisa langsung masuk dan berfoto disekitar Elephant Rock. Di bagian belakang Elephant Rock terdapat sebuah cafe & restoran dengan tempat duduk melingkar, dimana kita bisa bersantai sambil bermandikan cahaya bulan saat malam hari.
Waktu terbaik untuk mengunjungi Elephant Rock adalah pada saat sore hari. Saat senja tiba langit akan terlihat indah, semburat langit orange berpadu dengan Elephant Rock yang gagah. Dan kebetulan kami juga tiba disana saat senja hari menjelang maghrib.
Elephant Rock adalah destinasi wisata terakhir kami hari itu. Dari Elephant Rock, kami melanjutkan perjalanan menuju penginapan kami yaitu Novotel di kota Yanbu, yang menurut map sekitar 4 jam perjalanan.
Itulah beberapa destinasi wisata seputar kota Al Ula yang kami kunjungi bersama. Selain ketiga destinasi wisata tersebut, masih banyak destinasi wisata lainnya di AL Ula yang bisa teman-teman eksplore.
Terima kasih sudah membaca, semoga bermanfaat dan sampai bertemu di cerita selanjutnya💓💓
Masya Allah indah sekali hasil jepretan mba di Elephant Rock 🤩 beneran dapet momen terbaik, sore menjelang senja dan aku suka melihat fotonya. Kebayang pas ngeliat langsung pasti terkagum sangat.
BalasHapusBtw, AL Ula ini memang sangat diincar dan hits. Sebelum kesana berarti ada baiknya riset area uang memang boleh di kunjungi ya. Suka sama kota tua modelan gini, banyak spot indah dan nambah wawasan juga.
Apakah akan di spil menu makan siangnya di next artikel?
Iyaaa pas beruntung sekali dapet view cantik tapi sptnya memang sudah di perhitungkan sie ke elphant rock jadwal terakhir pas sunset biar bisa liat view cantiknya...
HapusBener mbaa ada baiknya riset dl mana yg boleh dan tidak boleh tapi klo rombongan travel begini insya Allah sudah aman lah ya mbaa..
Maaf mbaa gak ada artikel khusus buat menu makan siangnya..lupaaa gak foto2 banyak lupa jugaa pa aja yg dipesan hehe
Ituu.. di Elephant Rock pahatan manusia juga kah?
BalasHapusMashaAllaaa.. Aku ngebayangin ummat Nabi Shalih yang kegemaran dengan nilai seni yang tinggi karena pada jaman ituuu.. belum ada alat pahat secanggih sekarang.
Kerennyaa.. berwisata ke Al Ula.
Btw, kalau perbukitan gituu.. anginnya kenceng gasii, ka?
Debuaan gituu.. atau ada teknologi dari kota Al Ula yang canggih?
enggak di pahat kak lendy tapi terbentuk secara alami karena erosi dan angin jutaan tahun yng lalu kalo berdasar informasi yang saya dapet :)
Hapuslumayan juga kok kak angin nya mayan kenceng dan dinginnn :)
Kak aku pernah dengar sejarah Al Ula ini adalah wilayah yang dikutuk, tapi kok dijadikan lokasi wisata ya? Apakah eprnah mendengar infonya dari entitas pemerintah di sana.
BalasHapusWow elephant rock-nya bagus banget ya. Mana nggak ada tiket khusus buat masuk sana. Bayangin kalau ada di sini, udah ditiketin belum termasuk parkir hehe :D
Iyaaa kak cerita tntang Al Ula sebagai tempat yang dikutuk juga aku tulis kok di sejarah nya diatas...tapi hanya wilayah tertentu yang tidak boleh dikunjungi karena Al Ula sendiri adalah sebuah nama sebuah kota yang cukup luas :)
HapusWah jadi Al Ula ini kota tua nya Saudi ya , keren ya aku kagum lihat bebatuan nya yang besar-besar seperti itu rasanya jadi kembali ke Jaman dahulu seperti di film kisah-kisah nabi
BalasHapussemoga bermanfaat mbaa :)
HapusFoto2nya bagus sekali, thanks for sharing with us loh foto2 di Kota Tua Al Ula. Deskripsi Anda tentang perjalanan panjang dari Jakarta hingga tiba di Al Ula, serta sambutan cuaca musim dingin pastinya bisa jd informasi berguna bagi yg berencana mengunjungi tempat ini.
BalasHapusInformasi mengenai sejarah Al Ula, khususnya terkait kaum Tsamud dan situs arkeologi Mada'in Saleh yang diakui sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO sejak 2008, jd menambah wawasan tentang nilai historis kawasan ini. Dan sejak akhir 2021ada resort yang dibuka membuat wisatawan pastinya tertarik banget ke sana. KEREN!
semoga bermanfaat mbaa :)
HapusJudulnya saja sudah membuat teracuni, kota tua selalu membuatku melayang dengan imajinasi, suka dengan hal klasik, terlebih AL ULA ini, senang karena tahu kota itu bisa dikunjungi non muslim.
BalasHapusTerpana dengan Maraya, oh cantik banget. Terima kasih sudah menulisnya ya mba, terasa ikut dalam perjalanan itu. Semoga saja waktu memberikan kebaikannya untuk aku bisa bertemu kota tua Al Ula.
Aamiin semoga ya mbaa bisa bertandang ke kota tua Al Ula :)
HapusSaya jujur baru tahu kota Al Ula ini dan ceritanya yang dibinasakan oleh Allah SWT dan akhirnya menjadi kota yang disarankan dihindari oleh Nabi Muhammad saw.
BalasHapusDan memang keindahan Al Ula ini adalah pahatan-pahatan gunung pasir ya, Mbak. Termasuk Elephent Rock. Apalagi foto hasil jepretannya juga indah sekali.
Terima kasih mas..semoga bermanfaat :)
HapusAl Ula cakepp banget viewnya, dulu kayaknya jarang ada yang mengexpose kota ini dan ternyata Al Ula merupakan kota tuanya Saudi ya
BalasHapusBebatuan besar Elephant Rock memang terlihat seperti gajah, kuasa Tuhan memang luar biasa
wishlist bisa ke Habitas Al Ula
Iyaa mbaa sekarang lagi digalakkan wisata disana jadi semakin banyak di ekspose
HapusBagus banget mbak, ini aku udah beberapa kali liat sih yang dateng ke gedung kaca raksasa kayak di postingan ini, trus orang-rang tuh malah pada nyinyir gitu.
BalasHapusKatanya 'malah bangga ke area terlarang', padahal mah untuk wisatanya gak semua area dilarang yaa.
bener banget masss..kalo ini area terlarang gak mungkin juga kan kita kesini,,karena al ula itu nama kota yg cukup besar dan banyak penduduknya sedangkan yg dikutuk adalah area tertentu
HapusAh cantik sekali pemandangan kota tua al ula ini
BalasHapusBebatuan besar Elephant Rock memang terlihat seperti gajah, kuasa Alla memang luar biasa ya kak
bener banget kak...cantik banget pokoknya :)
Hapussaya suka sekali dengan tempat wisata alam yang caramel color begini mba, cantik sekali di mata saya, btw setahu saya Al Ula kan ga boleh dikunjungi ya, saya kiranya seluruhnya, ternyata ada beberapa yang boleh ya. Tapi saya pernah melihat beberapa konten kreator Indonesia juga dari luar mengunjungi tempat terlarangnya, unik memang sisi alamnya tapi sedikit menyeramkan dari bentuk pohon-pohonnya kayak gimana gitu, berarti itu ya yang dilarang untuk dikunjungi ya Mba? Semoga suatu hari bisa kunjungi sekitar AL Ula yang mba tuliskan, cakep tempatnya
BalasHapussependek pengetahuan saya daerah yg dilarang itu seputar Madain Saleh tapi ada bbrp juga yg mengunjungi kesana, jadi aku juga kurang tahu juga nie mba pastinya yg mana mungkin yg lebih berilmu yg paham ya :)
HapusSuka sama bangunan yang besar di sana
BalasHapusSetidaknya kalau gedung modelnya biasa mungkin bakalan bosan karena sama saja di kota mana pun
Nah ini bentuknya berbeda
Suasananya juga lain
Ah senang yang bisa ke Kota Tua al Ula
Banyak wawasan dalam perjalanan
Masya Allah, sebelumnya saya sempat lihat kontennya Vidi yang berkunjung ke Al Ula juga. Takjub banget dengan pemandangan dan resort-nya di sana. Hoo.. Saya baru paham kalau ternyata ada wilayah-wilayah di Al Ula yang boleh disinggahi dan dikunjungi muslim dan ada juga daerah terlarangnya ya. Selama ini pun bertanya-tanya, katanya itu tempat yang dilarang Rasulullah SAW untuk dikunjungi, tapi kok sekarang malah jadi destinasi wisata favorit di Saudi sana? Terjawab sudah pertanyaan saya. Hehe..
BalasHapus