Stasiun Makino |
Jelajah alam adalah salah satu kegiatan yang paling saya suka saat berada si tempat yang baru. Setelah kemarin membahas tentang kuliner halal sekitar Osaka Kyoto dan pertunjukan budaya Gion Corners maka kali ini saya ingin bercerta tentang hasil mbolang alias jelajah alam kami di kawasan Makino Shiga Prefekture. Entah dari mana paksu mendapat ide menuju ke daerah Makino ini, karena terus terang sebagian besar itinerary dan transportasi beliau yang handle😀. Mungkin karena menyadari istrinya ini buta arah haha...secara saya memang tidak mudah menghafal arah dan daerah apalagi di suatu tempat yang baru.
Kami biasanya kalau sedang di luar negeri memang lebih sering menggunakan trasportasi umum seperti kereta dan bus, termasuk saat kami di Jepang. Menuju ke Makino di Shiga Prefektur, dari penginapan kami di daerah Osaka terlebih dahulu naik kereta dan turun di Stasiun Makino. Berbeda dengan stasiun-stasiun lainnya yang terlihat besar dan penuh sesak dang penumpang maka stasiun Makino ini adalah stasiun kecil di pinggir kota. Saat kami turun terlihat suasana yang begitu lenggang tanpa penumpang kami hanya melihat sepasang kakek nenek yang juga turun dari kereta.
1. METASEQUOIA AVENUE
Dari stasiun Makino kami melanjutkan perjalanan dengan naik bus menuju halte Makino Pic-land. Perjalanan dengan bus hanya sekitar 10 menit dan sepanjang perjalanan kita disuguhi deretan pepohonan dan perkebunan. Bagi teman-teman yang ingin mengunjungi Makino dengan naik bus ini harap bisa bersabar karena jadwal bus disini hanya datang setiap 1 jam sekali.
Halte Bus Makino Pic-Land |
Makino Pic-Land sebenarnya adalah sebuah taman pertanian yang sangat besar dimana kita bisa memanen dan memetik buah ataupun sayuran pada saat masa panennya. Biasanya untuk turis yang ingin mengunjungi Mikano Pic-Land bisa melakukan reservasi terlebih dahulu di websitenya. Tapi karena kami datang pada saat musim dingin tentu banyak tanaman yang sedang tidak berbuah, sehingga kami tidak melakukan reservasi ke Makino Pic-Land.
Metasequoia Avenue |
Destinasi pertama kami di Mikano adalah menuju ke deretan pohon Metasequoia (dawn redwood) atau yang dikenal sebagai kayu merah dan berasal dari Tiongkok. Pada ujung sebelum deretan pepohonan terdapat sebuah prasasti dalam huruf Jepang tentang sejarah singkat Metasequoia Avenue yang jika diartikan tulisannya adalah sebagai berikut :
Prasasti Metasequoia |
" Terpilih sebagai 100 Pohon Jalanan Jepang Baru"
Deretan Pohon Metasequoia di dataran Tinggi Makino
Sekitar 500 pohon Metasequoia ditanam sepanjang 2,4 km di jalan kota Sawa Makino Line, yang membentang di Makino Sightseeing Chestnut Garden, yang merupakan jalan terbesar di Kansai, dan jalan prefekture Araji Makinozawa Line yang mengikutinya hingga Resort Ski Makino, membentuk lanskap khas dataran tinggi. Deretan pohon ini dibangun pada tahun 1981 oleh kota Makino sebagai bagian dari proyek pertanian sekolah yang disebut "Desa Belajar Makino". Pohon di jalan ini pertama kali ditanam oleh asosiasi produksi pohon buah-buahan, namun kemudian dirawat dan dipelihara oleh pengurus asossiasi dan masyarakat lokal lainnya, dan jalan di prefektur tersebut telah ditanamani hingga memanjang. Inilah sebabnya kenapa jalan ini terlihat sangat megah saat ini. Metasequoia adalah pohon gugur dari keluarga cemara, genus Metasequoia asli Tiongkok dan nama Jepangnya adalah Akebo Nosugi. Ketinggian pohon mencapai 35m. Dinamakan Metasequoia karena kemiripannya dengan Sequoia yang konon tingginya mencapai maksimal 115m. Lanskap simetris yang tercipta dari deretan pohon Metasequoia berbentuk kerucut dan jalan lurus, yang indah di setiap musim dengan tunas dan tanaman hijau segar di musim semi, tanaman hijau pekat di musim panas, dedaunan berwarna di musim gugur, serta pepohonan gundul dan bunga salju di musim dingin, adalah pemandangan untuk dilihat dari kejauhan, selaras dengan pegunungan di Pegunungan Nosaka dan menarik pengunjung.
Bulan November 1994, pohon ini terpilih sebagai salah satu dari "100 Pohon Jalanan Jepang Baru" oleh Yomiori Simbun dan telah menari banyak perhatian
Maret 1997 Kota Makino
Karena saat kami berkunjung musim dingin maka yang terlihat deretan pohon yang manggundul tanpa daun dengan batang-batang yang bercabang dan berwarna coklat namun tetap terlihat sangat indah.
Di sekitar kawasan tersebut sebenarnya juga terdapat restoran toko souvenir namun sepertinya sedang libur selama musim dingin seiring dengan aktivitas di Mikano Pic-Land yang juga sedang libur. Puas-puas berfoto dan jelajah sekitar Metasequoia Avenue kami pun melanjutkan perjalanan kembali.
2. MAKINO TAKAHARA ONSEN SARASA
Sebelum kembali menuju ke stasiun Makino, kami terlebih dahulu singgah di Makino Tahara Onsen Sarasa. Tempat ini kami lewati saat naik bus menuju ke Mikano Pic-Land tadi dan kami tertarik untuk singgah terlebih dahulu saat perjalanan balik dari Mikano Pic-Land.
Halte Bus Tahara Onsen |
Makino Tahara Onsen adalah salah satu pemandiang air panas yang terkenal di Shiga Prefektur. Pemandian air panas ini memiliki berbagai fasilitas seperti daiokujo (pemandian air panas di dalam ruangan), rotenburo (pemandian air panas terbuka dengan pemandangan alam), Birdie Zone berupa pemandian tempat kita boleh menggunakan baju renang.
Sungai Jernih di samping Tahara Onsen |
Kami tertarik untuk singgah disini bukan karena ingin berendam air panas, namun karena kami tertarik dengan keindahan alam disekitar Onsen (pemandian air panas). Di belakang bangunan Onsen terdapat sebuah padang rumput yang sangat luas dan sangat indah dimana rumput-rumput berubah berwarna coklat karena musim dingin.
Landscape Pegunungan Akasaka |
Di samping Onsen terdapat sebuah sungai yang jernih dan taman luas serta terdapat sebuah toko souvenir. Toko souvenir tersebut juga menjual berbagai perlengkapan kemah jadi kami simpulkan di tempat tersebut sering digunakan sebagai tempat camping. Dari lokasi ini kita bisa melihat deretan pegunungan Akasaka yang terletak di perbatasan Prefektir Shiga dan Prefektur Fukui.
Kamipun berkeliling sambil berfoto-foto sepuasnya sembari menunggu kedatangan bus menuju arah stasiun Makino. Di prefektur Shiga selain Makino juga terdapat beberapa tempat wisata lain diantaranya adalah Danau Biwa dan Biwako Valley Ski Resort. Kami juga sempat berkunjung ke Biwako Valley Resort tapi tidak bermain ski namun hanya bermain salju dan menikmati pemandangan danau Biwa dari atas😃.
Terima kasih sudah membaca dan samapi bertemu di cerita perjalanan selanjutnya 💗💗
Wah... Mantap banget nih jalan2 pasti perjalanan sangat menyenangkan .. Semoga aku juga bisa kesana
BalasHapusaamiin kak semoga berkesempatan main kesana kak :)
HapusAsyik bgt ya jelajah alam di Jepang. Tempatnya jg bersih.
BalasHapusKenapa gak nyoba onsen mbak?
iyaaa kak bersih enak buat jalan jalan juga..sepi jalanannya klo di desa :)
Hapuskenapa gak coba onsen karena males mesti copot trus pakek baju berlapis lagi kakkk hehehe
Aku suka foto mbak yang ada di antara pohon-pohon... meski ngga ada daunnya, ngga mengurangi keindahan di fotonya...
BalasHapusSemoga suatu hari bisa mampir ke sini juga.
iyaaa mbaaa itu memang loksai paling iconic yang wajib didatangi klo pas ke makinooo ternyata hehehe...menampilkan warna dan suasana yg berbeda setiap musimnya:)
HapusDari dulu aku selalu mimpi pengen berangkat ke Jepang, semoga suatu saat bisa kesampean yaa. Dulu ayahku pernah setahun kerja disana, ditempatkan di prefektur Niigata.
BalasHapusSelalu amaze tiap liat lanskap jepang. Alamnya rindang, dan senantiasa bersih. Beda jauh sama negeri wakanda.
aamiin aamiin semoga suatu saat bisa kembali ke jepang menengok bekas tempat kerja ayah masss :)
Hapusbener banget masss...meskipun negara maju namun tidak meninggalkan budaya nya dan masih dilestarikan sampai saat ini...
negeri wakanda yang mana nie??? hehehe
-ima
BalasHapusMasya Allah pemandangannya nggak ada yang failed. Paling suka sama air sungainya yang jernih dan pemandangan di dawn redwood. Keren banget, udaranya pasti fresh juga nggak banyak polusi.
iyaaa mbaaa bener bener segerrrr bersih terapi dan terawat,,,gak akan bosen deh klo jelajah desa ini hehehe
HapusYa ampun itu halte n jalanan sepi amad.. Serasa milik pribadi mbak hehe.. Thanks sharingnya. Catet ah, siapa tau kpn² bisa kesono. Aamiin
BalasHapushihihhi menag beneran sepiiiii mbakkkk haha..kita keluar dari kereta aja juga cuma berdua...transportasi publik yg berasa transport pribadi hehe
HapusPemandangannya cantik banget ya di musim gugur ya ini, mana sepi lagi jadi nggak ada photo bomb jadi pengen ke Jepang tapi klbukan ke daerah yang ramai
BalasHapusini masih masuk musim dingin sie mbaaa jadi pohonnnya meranggas menggugurkan daunnya, rumput2 juga berwarna coklat karena dingin..lagi hibernasi hehe
HapusMashaAllaa yaa..
BalasHapusCakep banget pemandangan deretan pegunungan Asakasa.
Kalau jalan-jalannya ke Makino Shiga Prefektur gini, uda jarang yang bisa bahasa Inggris yaa.. Komunikasinya mau gak mau kudu pake Nihon-go?
mungkin lebih ke bahasa isyarat sie mba klo kita secara juga gk bisa bahasa jepang hehehe...pake google translate aja kita tiap liat2 huruf nya ini hihi
HapusView di Jepang kelihatan adem banget ya, keren-keren pula tempat yang didatangi. Suka juga dengan foto yang diantara pohon-pohon itu padahal nggak ada daunnya ya tapi cakep.
BalasHapusbener banget mbaaaa...foto di dawn redwood ini memang selalu memberikan warna yang unik tiap musimnya dan selalu indah :)
Hapuswah tempatnya enak banget ya tenang suasananya coock sekali buat saya yang suka dengan tempat-tempat sepi dan tenang seperti ini, cuacanya juga kayaknya mendukung banget ya
BalasHapusiyaa mbaa mungkin karena bukan di pusat kota jadinya sepii tenang berasa bebas mo ngapain hehe..tapi karena ini musim dingin meskipun keliatannya ada sinar matahari tapi tetep adem sie :)
Hapus