Melanjutkan kembali cerita travelling kami di hari kedua dengan rute Pracimantoro Wonogiri menuju Pacitan setelah hari pertama sebelumnya dengan rute Solo - Wonogiri. Kami memulai perjalanan sekitar pukul 11.00 siang dengan melewati jalur lintas selatan Jawa Tengah.
Rute yang kami lewati selama di jalur lintas selatan sangat manakjubkan karena jalan yang mulus seperti dijalan tol dan melewati lembah dan pegunungan yang indah. Memasuki perbatasan Pacitan, jalanan tampak semakin memacu adrenalin karena melewati pegunungan dengan berbagai kelokannya. Selama perjalanan tersebut kami melewati beberapa tempat wisata yang sempat kami singgahi.
Pemberhentian pertama adalah di Gua Tabuhan Pacitan. Pada saat kami tiba disana, suasana sepi hanya ada beberapa pengunjung. Gua Tabuhan merupakan gua horizontal dengan keunikan pada batunya yang mengeluarkan suara seperti gamelan pada saat ditabuh. Disana juga terdapat para guide yang akan membimbing kita menjelajah Gua Tabuhan. Menurut sejarah Gua Tabuhan ini adalah lokasi tempat bertapa Pangeran Diponegoro pada waktu kecil sehingga gua ini dulu juga dikenal dengan nama "Gua Tapan".
Di Gua Tabuhan, para wisatawan tidak boleh sembarangan menabuh batu yang terdapat disana karena hanya petugas saja yang diperbolehkan menabuhnya. Para wisatawan yang ingin mendengarkan suara gamelan di Gua Tabuhan bisa merogoh kocek sebesar 200rb untuk satu sampai lima lagu. Sayang pada saat kami sampai disana sudah terlambat karena kata bapak petugas baru selesai dilakukan pertunjukan tabuhan.
Tidak begitu jauh dari Gua Tabuhan terdapat Gua Song Terus, kita hanya perlu berjalan kaki sekitar 300m dari Gua Tabuhan. Gua Song Terus adalah sebuah gua yang cukup kecil dengan kedalaman hanya sekitar 80m. Gua Song Terus adalah lokasi ditemukannya artefak dan tulang belulang manusia purba. Namun sayang saat itu Gua Song Terus masih tutup sehingga kami tidak bisa masuk kedalam area gua hanya melihat dari area luarnya saja.
Setelah puas mengeksplore kedua lokasi tersebut kami kemudian kembali melanjutkan perjalanan. Kali ini kami mampir ke lokasi wisata Gua Gong. Pacitan selain terkenal dengan pemandangan alam dan pantainya juga terkenal dengan sebutan kota 1001 Gua karena terdapat berbagai jenis gua.
Kontras dengan Gua Tabuhan yang sepi pengunjung, Gua Gong tampak sudah mulai ramai padat pengunjung setelah beberapa bulan tutup karena pandemi Covid-19. Gua Gong adalah salah satu destinasi wisata yang terkenal di kota Pacitan. Belum lengkap ke kota Pacitan jika belum berkunjung ke Gua Gong.
Gua Gong merupakan gua terbesar di kota Pacitan. Gua ini memiliki kedalaman 256m dan jalan yang menurun dengan menawarkan keindahan stalakmit dan stalagmit yang beragam. Lampu yang berwarna warni di dalam gua menambah keindahan Gua. Disebut Gua Gong beberapa batu yang terdapat di dalamnya mengeluarkan suara seperti gong.
Area wisata Gua Gong sangatlah luas, jika teman-teman ingin detail menjelajahi setiap lokasi di dalam gua maka bisa memakan waktu lebih dari satu jam karena di dalam Gua Gong terdapat beberapa sendang dan cerukan-cerukan yang konon pada jaman dahulu sering digunakan untuk bertapa. Di area luar Gua Gong terdapat pasar cenderamata yang menjual aneka baju, makanan, dan batu akik.
Melanjutkan perjalanan, dari Gua Gong kami menuju ke lokasi wisata selanjutnya yaitu Pantai Klayar. Area Pantai Klayar cukup luas terlihat banyak warung makan, gazebo tepi pantai dan kamar mandi sebagai area bilas. Pantai Klayar juga merupakan salah satu destinasi wisata favorit para wisatawawn yang berkunjung ke Pacitan sehingga tidak heran jika Pantai Klayar ramai dengan wisatawan. Pantai Klayar terkenal dengan pasir putih dan tebing karang yang mengelilinginya.
Setelah berkeliling sebentar di Pantai Klayar, kami kemudian melanjutkan perjalanan menuju penginapan. Kami menginap di Istana Ombak Resort yang ternyata tepat menghadap ke Pantai Watu Karung Pacitan. Pantai Watu Karung tempatnya lebih tersembunyi sehingga relatif sepi. Tak kalah dengan Pantai Klayar, Pantai Watu Karung juga menawarkan keindahan pasir putih yang bersih dan indah.
Pantai Watu Karung biasanya lebih banyak dikunjungi wisatawan luar negeri karena ombak disana sangat luar biasa sehingga cocok untuk surfing. Di sekitar Pantai Watu Karung terdapat banyak homestay dan resort yang bisa kamu pilih sesuai dengan budget anggaranmu. Kami sampai di Watukarung saat sore sehingga kami bisa menikmati pemandangan sunset walaupun sedikit tertutup awan mendung.
Itulah perjalanan wisata kami selama di Pacitan dimana kami berkesempatan mengunjungi banyak destinasi wisata di Pacitan. Sedikit mengobati kekecewaan kami ketika di Wonogiri dimana banyak destinasi wisata disana yang masih tutup karena pandemi Covid-19. Secara keseluruhan perjalan hari kedua kami menempuh jarak sekitar 70km.
Terima kasih sudah membaca dan sampai bertemu pada pengalaman hari terakhir touring perjalanan kami di postingan selanjutnya 💓💓
Nah kalo Pacitan aku sukaaa juga kotanya. Trakhir road trip kesana 2013, kami mampir Pacitan dan aku juga datangin goa tabuhan, goa gong, dan klayar mba. Itu doang sih. Goa song trus aku ga tau, jadi ga divisit.
BalasHapusPaling suka Ama klayar dulu, masih sepiiiii banget. Kalo skr udh ruamaeee . 😄. Takjub liat Pluit samudra nya, kepala sphinx, Ama lokasi palung Laut yg ditunjukin si guide.
iyaaaa mbaaa klayar sekarang ruameeeee buangetttt dehhhhh..jadi tujuan utama sepertinya sekarang yaa..
Hapus