Saat awal tinggal Banjarmasin kemarin, kami yaitu aku dan suamiku lebih sering makan diluar daripada dirumah. Yaa hitung-hitung sekalian mencoba berbagai menu makanan khas kota Banjarmasin😊. Beberapa kali aku melewati sebuah rumah makan di pojokan pertigaan Jl Ahmad Yani di seberang McDonald, terlihat rumah makan tersebut selalu ramai pembeli, terlihat tidak pernah sepi.
Sebenarnya rumah makannya juga tampak sederhana, tidak terlalu besar dan terletak di pojokan jalan. Pernah pada saat malam minggu waktu kami keliling naik sepeda motor, asap bakaran dari rumah makan tersebut sampai membentuk kabut putih dan aromanya yang sangat menggoda setiap orang yang melintas di sekitar rumah makan tersebut. Di teras rumah makan tersebut tertulis Rumah Makan Cucu Ma Haji dengan menu utamanya adalah Ayam & Itik Panggang.
Akhirnya suatu malam kami memutuskan untuk mencoba singgah ke rumah makan tersebut, karena tergoda setiap lewat pasti ramai pengunjung. Di bagian depan rumah makan tersebut adalah area penyiapan menu dan tempat untuk memanggang/bakar. Terdapat juga beberapa meja di bagian depan samping yang menyediakan aneka jajanan/kue khas Banjarmasin seperti bobongko, pundut nasi dan kue kering lainnya.
Pada sat kami kesana kebetulan rumah makan sedang tidak terlalu ramai sehingga kami masih bisa mendapatkan meja kursi kosong. Dan benar rumah makan tersebut memang tidak besar hanya sekitar sepetak terdapat sekitar 9 meja sedang dengan 4-6 meja di setiap mejanya.
Di setiap meja terdapat menu makanannya, dan dari daftar menunya memang tertulis bahwa rumah makan tersebut hanya menyediakan menu Ayam/Itik Panggang dan Telang Asam Manis. Aku baru pertama kali mendengar nama Telang dan setelah googling ternyata Telang adalah nama lain dari ikan asin tengiri. Telang Asam Manis ini adalah salah makanan khas dari Banjarmasin, telang dipotong dadu kemudian ditumis dengan bawang serta cabai.
Setelah kami duduk kemudian
datang pelayan yang sudah membawa piring berisi perkedel dan mangkok yang
berisi acar. Kemudian pelayan tersebut menanyakan apa pesanan kami dan juga
menawarkan apakah akan menambah sop. Kami pun memutuskan untuk mencoba Itik
Panggang yang merupakan menu andalannya dan juga tak lupa dengan sop sebagai
pelengkap.
Tak perlu menunggu lama, akhirnya hidangan kami pun datang. Seporsi nasi, satu mangkok kecil kuah sop dan sepiring itik panggang. Pertama waktu ditawarkan sop saya pikir akan berupa satu mangkok sop yang berisi aneka sayuran dan potongan ayam, tapi ternyata sop yang dimaksud adalah kuah sop yang berisi irisan kecil daging ayam.
Itik panggangnya juga berbeda dengan yang saya bayangkan, saya membayangkan potongan itik bakar/goreng biasanya yang masih utuh dengan tulangnya. Namun disini itik panggangnya ternyata sudah dipotong kecil dan tanpa tulang sehingga kita akan lebih mudah saat menikmatinya.
Saat semua hidangan sudah tersaji, saatnya mulai mencoba merasakannya. Yang pertama saya icip tentu saja kuah sop, karena saat itu malam dan jadi lebih pas untuk mencoba yang hangat-hangat terlebih dahulu. Kuah sopnya terasa enak dan gurih, berasa nikmat bumbunya.
Yang kedua dicoba tentu saja itik panggangnya. Daging itiknya terasa lembut, tidak keras/ulet dan tidak berasa amis serta banyak potongan lemak dibawah kulitnya . Untuk rasanya, karena dimasak secara bakar/panggang maka dominan rasa manis dari kecapnya.
Sebagai tambahan catatan, kalau kamu penyuka itik/ayam panggang sebaiknya kamu memesan 2 porsi ya! Karena menurut saya daging itiknya terlihat kecil mungkin karena sudah dipotong dan juga tanpa tulang. Untuk menikmati itik panggang dengan nasi akan lebih nikmat jika ditambahkan acar, karena akan memberikan rasa segar sehingga tidak didominasi rasa manis.
Secara keseluruhan itik panggang cucu ma haji terasa enak dan nikmat sehingga tidak heran kalau hampir setiap hari selalu ramai pembeli apalagi saat hari libur. Kamu bisa memasukkan kuliner Itik Panggang Cucu Ma Haji ke dalam listmu jika kamu berkunjung ke Banjarmasin.
Selamat Mencoba & Sampai Bertemu Di Cerita Lainnya 💗💗
ngileeerrrrr,
BalasHapussmoga bisa berkunjung ke tanah kalimantan juga.
inspiratif Mbak.
salam kenal yaaa
Aamiin semoga berkesempatan ke banjarmasin dan menikmati itik panggang mbaaa 😊
HapusSalam kenal juga mba ajeng...btw tylisan nya sangat menginspirasi lo mbaa 🙂
Belum pernah makan itik , sama kali ya sama ayam dan bebek krn sama2 unggas
BalasHapusIyaaa mbaaa mirip2 lah..mungkin lebih mirip ke bebek yaa soalnya kan maen air hehhee...
Hapus